top of page

Review Film Headshot, Siap-Siap Terpukau & Tegang Dengan Aksi Terbaru Iko Uwais!

  • Ricky Wirianto
  • Dec 13, 2016
  • 3 min read

Source: http://www.imdb.com/title/tt5147214/


Film laga di Indonesia saat ini mulai banyak di gandrungi oleh para pecinta film tanah air, antusias dari genre film ini bisa dibilang tidak pernah padam di Nusantara. Terlebih lagi ditambah dengan berkembangnya industri kreatif di Indonesia serta kemampuan dan alat-alat yang memadai untuk memproduksi film laga. Salah satu film yang banyak dinantikan oleh pecinta film action Indonesia yakni Headshot, dibintangi oleh Iko Uwais, Chelsea Islan, Julie Estelle, Sunny Pang serta aktor-aktor dan artis-artis lainnya menjadikan film yang baru saja dirilis 8 Desember ini cukup menarik untuk disimak.


Headshot sendiri menceritakan tentang pertemuan yang tidak disengaja antara Abdi/Ishmael (Iko) dengan dokter Ailin (Chelsea) disebuah rumah sakit. Abdi/Ishmael yang menderita amnesia tidak bisa mengingat dengan utuh masa lalunya, lebih tepatnya kejadian apa yang menimpa dirinya. Selama masa pemulihannya, Abdi/Ismael menjalin hubungan yang dekat dengan Ailin hingga ketika dokter muda tersebut harus kembai ke Jakarta. Aksi dari Abdi/Ismael pun dimulai ketika ditangkapnya Ailin oleh segerombolan kelompok, yang sebenarnya adalah untuk menangkap Abdi/Ismael karena terdapat sangkut paut dirinya dimasa lalu.

Source: http://www.beranda.co.id/film-headshot-disambut-meriah-tiff-2016-akting-chelsea-island-dipuji-sutradara-james-bond/54031/


Teknik pengambilan gambar dari Headshot ini kalau Genggers perhatikan cukup familiar dengan film The Raid, perputaran atau seperti dibantingnya kamera ketika sang aktor terjatuh sangat mirip. Mungkin dari sisi estetika pengambilan gambar terlihat sangat keren, tapi selama MOCHI-KARE menonton terdapat beberapa kali pengulangan teknik pengambilan gambar tersebut. Bukannya tidak dibolehkan, tapi apabila terdapat beberapa kali pengulangan mengambil gambar tersebut terkesannya tidak “Wah”, hal tersebut berlaku pula dengan setiap adegan ketika sesorang aktor terkena tinjuan yang diambil secara close up, hampir semua adegan tersebut menunjukkan muntahan darah.


Selain itu menurut MOCHI-KARE, akting dari beberapa aktor dan aktris di Headshot terkesan kaku, mungkin ha ini dikarenakan penggunaan Bahasa Indonesia yang terlalu baku sehingga membatasi penggunaan bahasa yang berdampak pada ekspresi dari sang pemain. Seperti yang dilakukan oleh Iko Uwais dan Chelsea Islan, meskipun kedua pemain ini tergolong sebagai aktor dan aktris yang sudah berpengalaman, tapi karena penggunaan bahasa yang terlalu kaku berdampak kepada akting mereka yang sangat kaku. Berbeda dengan penampilan dari Ganindra Bimo, sang presenter ini akting dengan sangat luwes, menurut MOCHI-KARE hal ini dikarenakan dia menggunakan bahasa gaul/slang yang familiar dan terasa dekat dengan kita sehingga menjadikannya terlihat all out. Mungkin bagi sebagian Genggers tidak bermasalah, tapi menurut MOCHI-KARE hal ini terlihat menggangu juga lho.

Source: https://www.youtube.com/watch?v=Y73dtw2VJ5E


Dibagian action-nya, sudah tidak perlu diragukan lagi untuk performa Iko untuk film bergenre ini. MOCHI-KARE sampai geleng-geleng kepala dengan keterampilan dari Iko untuk setiap pergerakannya, ditambah lagi lokasi dari tempat bertarungnya yang bervariasi. Dari diruangan yang sempit hingga tempat terbuka, Iko menyuguhkan kita penampilan yang memukau. Terlebih ketika Abdi/Ishmael yang menggerakkan badannya secara otomatis, ketika ia belum mengingat persis masa lalunya, adegan ini menjadi jembatan yang sangat bagus untuk mengantarkan kepada para penonton perkembangan yang lebih kuat lagi dari pemeran utama ini. Apabila ditanyakan adegan yang paling menarik, MOCHI-KARE memilih ketika Abdi/Ishmael bertarung dengan Lee (Sunny Pang). Pertarungan yang intens ini diakui oleh MOCHI-KARE membuat tegang disetiap gerakannya karena performa dari Iko dan aktor dari Singapur ini sama-sama apik.

Source: http://www.thehollywoodnews.com/2016/09/10/headshot-review/


Film garapan dari Timo Stamboel dan Timo Tjahjanto ini patut Genggers tonton, cerita yang bagus serta performa bela diri yang memukau menjadikan kita sebagai penonton ikut merasakan ngilu serta tegang disetiap adegan bertarungnya! Ditambah lagi film ini juga mendapatkan penghargaan internasional lho Genggers yakni juara di L’Etrange Festival 2016 di Perancis dan juga di Citra Award untuk Best Sound Editing & Mixing serta Best Visual Effects. Bangga film Indonesia!

Comentários


  • White Facebook Icon
  • White Instagram Icon
  • White YouTube Icon
bottom of page