5 Mitos Musik Metal yang Salah Kaprah
- Whiwdon Jagad Uki
- Jan 5, 2017
- 2 min read
Lima Mitos Musik Metal yang Salah Kaprah
Jangan sampai Genggers termasuk yang salah mengartikannya. Tim MochiKare akan membedahnya!
Genggers harus berhati-hati dalam mengartikan aliran musik metal. Sebab, banyak yang salah kaprah mengenai aliran musik ini. Jangan sampai Genggers termasuk yang salah mengartikannya ya.
Nah, Kesalahpahaman pandangan aliran musik ini membuat pecinta metal menepisnya. Genggers yang suka dengan aliran musik ini sekarang rubahlah persepsi tentang metal. Mengapa? karena sebagai alasan untuk membuat Genggers lebih tahu tentang betapa banyak orang salah menilai tentang aliran metal.
Berikut ini adalah lima mitos tentang musik metal yang salah diartikan dan sebuah kebenarannya. Jadi, Genggers tidak salah mengartikannya lagi.
[if !supportLists]1. [endif]Pemuja Setan
Beredarnya mitos bahwa musik metal adalah musik yang mempromosikan satanisme, kadang meresahkan penikmat musik metal. Sebenarnya genre musik yang mempunyai banyak fitur tema dan citra satanisme dalam lagunya disebut sebagai “Black Metal” dan istilah tersebut rupanya berasal dari Venom's thrash album; Black Metal.
Genggers, Meskipun musisi metal seperti Slayer, Cannibal Corpse dan Morbid Angel menggunakan fitur satanisme dalam lagunya, ternyata sangat sedikit musisi “Black Metal” lain yang benar-benar memiliki keyakinan satanisme. Begitu juga dengan musisi metal lainnya yang cenderung mencoba tidak mempromosikannya. Jadi, Genggers jangan salah beranggapan.
[if !supportLists]2. [endif]Identik dengan Kriminal
Musik metal kerap disebut sebagai aksi kriminal. Kebanyakan band-band metal yang memiliki lirik kekerasan atau citra yang mengganggu seperti, band Cannibal Corpse, terkenal karena lirik mereka yang sering menguraikan penggambaran lebih mengerikan tentang pembunuhan, kematian dan fetisisme seksual.
Perlu diingat Genggers, bahwa lirik kekerasan pada musik metal yang diciptakannya telah dinyatakan bahwa konten tersebut tidak untuk dianggap serius. Hanya sebuah karya seni dari lagu dalam musik metal kok. Itulah yang namanya seni dengan caranya masing-masing.
[if !supportLists]3. [endif]Fasis
Mitosnya, musisi metal kebanyakan fasis, rasis atau mempunyai pandangan neo-Nazi alias ideologi dari kelompok yang berbeda. Saat banyak musisi yang mengatakan mereka percaya ras atau kelompok etnis tertentu lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain, dan saat beberapa diantaranya memiliki keyakinan yang sah, hal itu adalah yang paling umum sebagai bagian dari penampilan di panggung.
Salah satu contoh yang baik adalah mantan vokalis Gorgoroth Gaahl, yang tidak hanya homoseksual, tetapi ia juga dinyatakan memiliki pandangan rasis. Kesehariannya dia tidak menanggapi secara serius tentang hal-hal tersebut dan mencoba untuk tidak mengungkapkannya secara terbuka. Semoga Genggers juga tidak mempermasalahkan perbedaan ras. Agar tetap damai dalam perbedaan, seperti Bhineka Tunggal Ika.
[if !supportLists]4. [endif]Pengaruh Buruk Untuk Anak-anak
Meskipun orang mengatakan bahwa musik metal meracuni pikiran anak-anak dan remaja, Genggers. Perlu diingat bahwa orang-orang tersebut umumnya sangat berpikiran tertutup dan tidak mengerti sepenuhnya tentang metal.
Banyak musik metal berorientasi terhadap anak-anak dan remaja sebagai cara yang santai untuk mengatasi stres daripada menggunakan cara lain yang tersedia. Bahkan penelitian dari University of Queensland mengungkapkan bahwa musik metal dapat mengalirkan energi yang positif.
[if !supportLists]5. [endif]Hanya Bisa Teriak
Jika Genggers suka metal, mungkin pernah mendengar seseorang bertanya, "itu nyayi atau kumur-kumur?" pertanyaan ini benar-benar mengganggu penggemar metal loh karena kenyataannya menjadi vokalis metal sangat sulit.
Meski teriak saja tampaknya mudah, teknik vokal musik metal ternyata sangat beragam. Dari menggeram, berteriak, serta menjerit, membutuhkan latihan yang keras untuk melakukannya. Genggers, jika teman kita mengatakan vokalis metal itu bukan menyanyi, maka Genggers bisa menepis pernyataan tersebut.
Comments